Pameran seni tahunan Maa Ledungga #4 resmi dibuka pada Selasa (29/4), mengusung tema “Suaka” yang berarti perlindungan. Acara ini menampilkan kolaborasi antara seni, pertanian, dan pangan yang melibatkan 43 seniman dari berbagai daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, mahasiswa, lembaga, komunitas, dan kolektif.
Pembukaan Maa Ledungga #4 berlangsung meriah di salah satu titik pameran, yaitu Gilingan Ka Jami, yang menjadi ruang alternatif pengganti galeri konvensional. Selain pameran seni, kegiatan ini juga menghadirkan serangkaian program seperti diskusi publik, lokakarya pertanian dan pangan, pemutaran film, orasi kebudayaan, permainan tradisional anak, serta pasar rakyat Ambuwa.
Pegiat Hartdisk, Awaludin Ahmad, menjelaskan bahwa pameran ini dirancang sebagai ruang pertemuan lintas disiplin yang membuka akses publik terhadap isu-isu seputar pertanian dan kebudayaan.
“Ada sekitar 7 hingga 8 seri diskusi terbuka yang kami siapkan untuk masyarakat,” ungkapnya ketika memberi sambutan.
Kurator seni Bob Edrian yang juga turut hadir, dalam sambutannya menyatakan bahwa kesenian seharusnya memang dekat dengan masyarakat.
“Konsep yang diusung Maa Ledungga sangat relevan karena memperlihatkan bagaimana seniman berinteraksi langsung dengan realitas warga,” ujarnya.
Kesan positif juga datang dari pengunjung. Nurgian, yang baru pertama kali menghadiri Maa Ledungga, mengaku terkesan dengan suasana malam pembukaan. “Saya pikir ini hanya kegiatan diskusi, ternyata sangat ramai dan penuh kegiatan menarik,” katanya.
Senada dengan itu, Muhammad Adityasno mengaku baru mengetahui bahwa di Gorontalo terdapat pameran seni yang melibatkan masyarakat secara aktif. Sementara itu, Djufri Hard yang telah mengikuti kegiatan ini selama empat tahun menilai bahwa kreativitas dan jumlah pengunjung terus meningkat setiap tahunnya. “Yang menarik, pameran ini tetap mempertahankan nilai kritisnya dengan mengangkat suara petani,” jelasnya.
Salwa Datungsolang, salah satu relawan baru, turut membagikan pengalamannya membantu dalam kegiatan ini. “Walau hanya digelar di gilingan warga, justru di situlah saya merasakan keintiman dan kedekatan dengan masyarakat. Ini menjadi warna baru dalam pengalaman saya menghadiri pameran seni,” tuturnya.
Pameran Maa Ledungga #4 akan berlangsung hingga 11 Mei mendatang, dengan tiga lokasi utama: Huntu Artistik, Gilingan Ka Mi’u, dan Gilingan Ka Jami’.
Reporter: Faradila Alim